Sabtu, 17 Oktober 2009

KASIH KARUNIA ALLAH

Thema

Pembicara : Pdt. Musa Haisoo

Thema

Kepada kita masing-masing telah dianugerahkan ‘ Kasih Karunia ‘ menurut ukuran pemberian Kristus “

Ayat tersebut diatas menegaskan kepada kita bahwa masing-masing kita telah diberikan Kasih Karunia sesuai ukuran pemberian Kristus.Allah telah memberikan kasih karunia itu kepada orang percaya untuk membangun pelbagai kapasitas atau jawatan yang diberikan Tuhan untuk membangun Tubuh Kristus; dan jawatan2 itu adalah : sebagai Nabi – Rasul- Gembala – Guru dan Penginjil

Istilah menurut ukuran pemberian Kristus

Dalam memahami arti kasih karunia secara utuh, maka ada 3 hal yang harus kita perhatikan :


Kasih karunia Allah itu harus ditempatkan pada pemberian Kristus itu sendiri.

Walaupun istilah “ukuran“ itu sulit untuk dijabarkan dengan angka-angka, namun kita harus melihat pribadi Kristus bahwa :

a. Kristus itu memiliki kapasitas sebagai pencipta (Joh. 1:1-3 dan Kolose 1:15-17)

b. Kristus itu memiliki existensi, Alfa dan Omega (Wahyu 1:8; 22:13) dan dalam Ibrani 13:8 – Ia tidak berobah sampai selama-lamanya.

c. Kristus itu memiliki kapasitas Pemberi dan dalam hal memberi Ia telah memberikan seluruh hidupNya secara total dan tak terbatas.


Pesan :

Dunia ini adalah dunia yang fana, sehingga segala sesuatunya gampang berobah namun bagi mereka yang memiliki kasih karunia Kristus akan tetap exis dalam dunia yang tidak stabil ini, dan ini merupakan nilai lebih bagi orang-orang percaya, dimana kita tetap exis dalam setiap tantangan hidup.

1 Kor.15:10 Karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku sekarang Jadi; jangan sampai kita sebagai umatNya kehilangan Kasih Karunia Allah.


Kasih Karunia Allah itu harus ditempatkan pada perspektif kedaulatan Allah sendiri.

Sebagaimana didalam dunia ini, maka kedaulatan atau otoritas selamanya terletak pada si Pemberi, demikian halnya dengan kasih karunia kedaulatan berada ditangan Allah / Kristus.

- Jangan menganggap Kasih Karunia itu sebagai fasilitas atau jaminan hidup, sehingga dengan mudah kita menuntutnya dari Allah.

kehendak Bapa di Sorga.

- Karena itu kita tidak berhak protes, sebagaimana dalam perumpamaan tentang orang upahan - Sewaktu Yesus sebagai manusia. Ia adalah anak yang berkenan namun Ia tetap taat pada dikebun anggur ( Matius 20:1-16 ) dan perumpamaan tentang talenta, para pekerja dan penerima tidak memiliki hak untuk protes, demikian halnya dengan kesaksian Paulus ( 2 Korintus 12:9 )


Kasih Karunia itu harus dilihat dari perspektif penerapannya (aplikasinya)

Sesungguhnya tujuan kasih karunia itu berhubungan dengan pembangunan Tubuh Kristus, dan dalam pembangunan Tubuh Kristus itu berhubungan dengan pelayanan, dimana dalam setiap pelayanan selalu mengandung 2 sisi :

a. Sisi vertical – bagaimana dengan dedikasi yang berdampak pada Tuhan

b. Sisi horizontal – bagaimana dengan dedikasi yang berdampak pada sesame manusia.

Jadi, dalam melihat kasih karunia, maka persoalannya bukan pada berapa banyak yang Tuhan berikan kepada kita, tetapi seberapa besar tindakan yang sudah kita lakukan dalam meresponi kasih karunia yang sudah kita terima.


Penutup.

Pelbagai kasih karunia yang diberikan secara berbeda-beda itu, tentu untuk menciptakan keharmonisan pelayanan didalam Tubuh Kristus; oleh karena itu bagi setiap orang yang sadar bahwa hidupnya didasari oleh Kasih Karunia; pastinya mereka tidak hidup untuk diri sendiri, melainkan mengekspresikan kasih karunia itu pada bagian lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar